STYROFOAM? BAHAYA ATAU GA YA????
PADAHAL KAN PRAKTIS? APA YA DAMPAKNYA??
BAHAN PEMBUATAN STYROFOAM
Styrofoam terbuat dari
butiran-butiran styrene, yang diproses dengan menggunakan benzana. Trus apa tuh
yang membuat Styrofoam jadi bahaya buat kesehatan? Ya itu tadi,
“benzana” yang merupakan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan apabila masuk ke
dalam tubuh manusia.
Namun bukan berati styrofoam (polystyrene) jadi berkurang dan hilang. Malahan di
Indonesia, penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan makin menjamur. Sangat
mudah menemukannya dimana-mana. Mulai dari restoran cepat sampai
ketukang-tukang makanan di pinggir jalan, menggunakan bahan ini untuk
membungkus makanan mereka. Alasannya, ingin praktis dan tampil lebih baik.
Padahal di balik kemasan yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang
mengancam. Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan
insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap
dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa
menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang ‘salah kaprah’ menggunakannya sebagai
gelas minuman dan wadah makanan.
Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari
lingkungan karena dari
data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
Berbahaya Bagi Kesehatan : Mengapa styrofoam
berbahaya? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran
styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana (alias benzene). Padahal
benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit. Benzana bisa
menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga
menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi
gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa
mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan
masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang.
Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia.
Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada
wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam
kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara
dan kanker prostat. Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization’ s
International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection
Agency) styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan karsinogen(bahan yang dapat
menyebabkan kanker)
Buruk Bagi Lingkungan : Selain
berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah lingkungan. Karena
tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan
mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak
ekosistem dan biota laut. Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam.
Namun sebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama,
membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembali menjadi wadah
makanan dan minuman.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar